Skip to main content

TIPS MENDAKI PADA SAAT HAID

Bagaimana jika pendaki yang melakukan pendakian tetapi dalam keadaan Premenstrual Syndrome (PMS) dan bagaimana tips dalam menghadapinya.
Saat haid boleh kah mendaki gunung?

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika berencana untuk mendaki gunung. misalkan cuaca, curah hujan, waktu, logistik, dana dan siklus rutin bulanan bagi para pendaki perempuan.

Berikut hasil sharing beberapa tips dari para tentang boleh atau tidakkah seorang pendaki (khusus untuk perempuan) melakukan kegiatan mendaki saat datang bulan?

Menurut dari hasil survey, boleh jika kalian merasa bahwa kalian yakin akan kekuatan fisik dan daya tahan tubuh. Kalian juga harus mampu mengendalikan emosi yang biasanya cenderung tidak stabil ketika haid, tapi alangkah baik nya, pendakian ditunda sampai masa menstruasi berakhir. Terlebih jika kalian adalah wanita yang sering mengalami nyeri datang bulan hebat. Dan untuk kalian yang ingin tetap mendaki ada beberapa hal yang perlu di perhatikan juga persiapkan dalam mendaki gunung ketika sedang haid.


Sumber : Pinterest


  1. Beritakhukan pada rekan mendaki kalian bahwa kalian sedang haid. Ini perlu karna teman kalian akan memaklumi keadaan kalian.
  2. Bawalah pembalut dengan jumlah sesuai kebutuhan kalian. Kalaupun lebih tak apa , antisipasi membantu teman pendaki wanita lainnya jika mengalami hal yang sama.
  3. Bawalah tisu basah dan tisu kering secukupnya.
  4.  Lebihkan jumlah celana dalam yang di bawa untuk mengantisipasi jika terjadi 'tembus' 
  5. Bawalah obat penghilang rasa nyeri datang bulan untuk berjaga - jaga. 
  6. Bawalah beberapa kantong plastik hitam untuk menyimpan pembalut dan tisu yang kotor. 
  7. Bawalah kopi hitam ( tanpa gula ya ) / Bawang Putih yang telah dikupas kulit arinya.
  8. Selalu minta temani rekan kalian jika ingin buang air kecil / ganti pembalut. 
  9. Hiasi pendakian kalian dengan dzikir, doa dan shalawat
  10. jangan sungkan untuk memberitahu rekan mendaki kalian ketika kalian lelah.
Etika ketika ganti pembalut / buang ari kecil ketika haid :
  1. Masukan pembalut dan tisu kotor dalam kantong plastik hitam lalu taburi kopi di dalam kantong plastik tersebut.
  2. Taburkan juga kopi tersebut di area kalian buang air kecil khawatir ada darah yang menetes.
  3. Letakan pembalut tersebut di tas kalian yang sekiranya tidak akan terjamah oleh rekan kalian.
  4. Jangan pernah buang sembarangan pembalut beserta tisu kotor di gunung. Tapi bawa turun, cuci bersih barulah di buang.
  5. Usahakan kondisi tisu dan pembalut dalam keadaan kering.
Mungkin ada yang bertanya mengapa saya menggunakan kopi. Kopi disini berguna untuk megurangi bau amis pada darah, agar tidak memancing hewan liar mendekati bau tersebut.
Kopi ini juga bisa di ganti dengan irisan bawang putih yang di letakan dalam plastik / kantong celana dan tempat menyimpan pembalut kita. Kira nya ini pengalaman yang dapat saya bagikan kepada teman - teman. Jika ada yang ingin menambahkan dan menaggapi dikolom komentar, dengan senang hati kami persilahkan. Jangan lupa gunakan bahasa yang baik da santun.

Salam Lestari

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

TONGGERET !! SERANGGA BERNYANYI.

Tonggeret atau biasa disebut vampir bernyanyi ini termasuk jenis serangga yang hidup di hutan atau tempat yang memiliki banyak pohon dan berudara sejuk. Serangga ini termasuk dalam kemuarga Cicadae, serangga satu ini disebut juga sebagai Garengpung dalam bahasa Jawa. Bahkan selain Tonggeret dan Garengpung serangga satu ini disebut juga dengan Vampir bernyanyi. Karna dibagian mulutnya terdapat seperti jarum untuk menghisap sari untuk menjadi makanannya, sama seperti nyamuk. Tonggeret juga Biasanya  bernyanyi di pagi menjelang siang. Sambil hinggap di batang pohon yang besar, ia bersuara keras dengan menggesekkan kedua sayapnya.  Serangga ini memiliki bentuk tubuh seperti lalat raksasa namun dia memiliki sayap yang panjang ukuran tubuhnya pun bisa memiliki besar seperti jempol orang dewasa. Tonggeret merupakan serangga yang siklus hidupnya dianggap tidak sempurna. Terdapat empat fase metamorfosis tonggeret, yaitu fase larva atau telur, nimfa, muda dan tonggeret dewasa. M

DAUN GATAL : Si Hijau dengan berjuta manfaat

Bagi kalian yang gemar berkegiatan dialam bebas atau hutan, pasti tidak asing dengan daun yang satu ini. Daun gatal ini berasal dati timur Indonesia, tepatnya Papua dan Maluku. Daun yang bernama latin Laportea Decumana ini termasuk kedalam keluarga tanaman perdu (Urticaceaey). Tanaman ini hidup didaerah hutan basah dan tempat lainnya. Ciri-ciri dau gatal ini terdapat bulu-bulu halus dipermukaan daunnya. Mmanfaat dari daun gatal tersebut adalah dapat menyembuhkan pegal-pegal, namun selain dapat menyembuhkan pegal-pegal daun ini juga menyimoan manfaat lain untuk berbagai macam penyakit.  Nama lain dari daun gatal: Daun gatal, jelatong, salat, gofe, nik, nonde, nunt, nakau, dll. Daun gatal ini mengandung onoridin, flavonid, histidine, alkaloid, asam formiat, tryptoohan dan authraguinones. Daun gatal ini mempunyai banyak manfaat contohnya untuk mengobati; - Daun muda yang terdap pada tanaman daun gatal yang segar dapat dimakan dengan ubi jalar atau talas untuk mengobati sak

3 PENYAKIT YANG HARUS DIWASPADAI KETIKA MENDAKI !!!

Ketika kita melakukan kegiatan pendakian, kita diwajibkan untuk siap secara mental dan fisik. Karena jika kita tidak siap secara fisik dan mental akan lebih mudah terserang 3 penyakit ini saat melakukan pendakian. Berikut 3 tahapan dan cara penanggulangan 3 penyakit yang sering menyerang pendaki gunung. 1. HIPOTERMIA HIPOTERMIA adalah penurunan suhu tubuh dibawah normal. Penyebab HIPOTERMIA diatas gunung antara lain. • Pakaian basah • Luka yang terbuka lebar dan terpapar suhu dingin • Hipotermia akaan terjadi bila kita beeada didaerah yang bersuhu dingin. • Hipotermia sangat mudah terjadi jika seseorangterkena angin dingin, kelelahan, tubuh basah, kelaparan dan kekurangan oksigen diatas gunung. Gejala HIPOTERMIA biasanya seperi berikut • Suhu tubuh menurun drastis, bila diraba seluruh tubuh korban terasa dingin. • Frekuensi nadi, kuat atau melemah. Denyut nadi dan pernapasan tidak normal. • Penurunan kesadaran terhadap korban. Mengantuk, linglung dan mengigau.