Skip to main content

3 PENYAKIT YANG HARUS DIWASPADAI KETIKA MENDAKI !!!

Ketika kita melakukan kegiatan pendakian, kita diwajibkan untuk siap secara mental dan fisik. Karena jika kita tidak siap secara fisik dan mental akan lebih mudah terserang 3 penyakit ini saat melakukan pendakian. Berikut 3 tahapan dan cara penanggulangan 3 penyakit yang sering menyerang pendaki gunung.

1. HIPOTERMIA



HIPOTERMIA adalah penurunan suhu tubuh dibawah normal. Penyebab HIPOTERMIA diatas gunung antara lain.
Pakaian basah
Luka yang terbuka lebar dan terpapar suhu dingin
Hipotermia akaan terjadi bila kita beeada didaerah yang bersuhu dingin.
Hipotermia sangat mudah terjadi jika seseorangterkena angin dingin, kelelahan, tubuh basah, kelaparan dan kekurangan oksigen diatas gunung.

Gejala HIPOTERMIA biasanya seperi berikut
Suhu tubuh menurun drastis, bila diraba seluruh tubuh korban terasa dingin.
Frekuensi nadi, kuat atau melemah. Denyut nadi dan pernapasan tidak normal.
Penurunan kesadaran terhadap korban. Mengantuk, linglung dan mengigau.
Penanganaan terhadap korban HIPOTERMIA antara lain.
Berikan minum korban dengan air gula yang hangat.
Cegah korban kehilangan nafas dengan berikan oksigen.
Ganti pakaian basah korban dengan yang kering.
Selimuti korban dengan sleeping bag atau pakaikan korban jaket.
Dekatkan korban keperapian.
Evakuasi korban.

2. DEHIDRASI



Kurangnya cairan  dalam tubuh disebabkan kurangnya kurangnya pemasukan cairan atau pengeluaran cairan yang berlebih. DEHIDRASI bisa terjadi pada seseorang yang terkena penyakit Diare. Bahaya DEHIDRASI adalah kurangnya elektrolit  tubuh dan dapat mengakibatkan Stroke dan Kram otot.

Penanganan DEHIDRASI bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Berikan larutan oralit yang terbuat dari larutan Gula Garam (LGG). Dan berikan larutan tersebut sebanyak-banyaknya.

3. HIPOKSIA





HIPOKSIA adalah kondisi diaman seseorang kekurangan pasokan Oksigen.
Gejala HIPOKSIA antaralain.
Nafas pendek detak jantung cepat.
Warna kulit menjadi kebiruan bahkan warna merah ceri.
Lemas
Linglung / mengigau
Hilang kesadaran
Batuk dan rasa seperti tercekik
Napas berbunyi (Mengi)

Penyebab HIPOKSIA ialah.
Berada didaerah dengan kadar oksigen rendah. Seperti saat diketinggian, tenggelam, kebakaran.
Terhentinya aliran darah arteri ke otak.
Keracunan monoksida (CO)
Penanggulangan HIPOKSIA.
Pemberian oksigen tambahan. (Pemberian oksigen tambahan kepada korban tidak boleh berlebihan. Karena akan menyebabkan Katarak, Vertigo, Kejang, Penumonia, bahkan perubahan prilaku.
HIPOKSIA juga dapat dicegah dengan cara menghindari lingkungan yang dapat menurunkan kadar oksigen atau memberikan asupan oksigen tambahan sebelum Hipoksia muncul.
Itulah 3 Penyakit yang sering dialami oleh pendaki gunung  sebenarnya masih banyak penyaki-penyakit yang banyak dialami diatas gunung. Yang terpenting sebelum melakukan pendakian sahabat Traveler harus mempersiapkan matang-matang terutama kesehatan fisik sahabat Traveler. Jika ada yang ingin menambahkan macam-macam penyakit yang sering dialami pendaki diatas gunung  silahkan tambahakan di kolom komentar ya

Comments

Popular posts from this blog

TIPS DAN PENGERTIAN PENDAKIAN TEKTOK !!!

Tektok istilah yang sering terdengar bahkan terucapkan dikalangkan pendaki, bagi kalian yang masih belum tau apa sih pendakian Tektok? Tektok bahasa apa? Sebenarnya Tektok adalah bahasa yang sering digunakan untuk pendakian yang tidak memakan waktu lama. Pendakian Tektok atau Ultralight Hiking. Biasanya seseorang atau pendaki yang melakukan pendakian tektok disebut Tektokers (Pejalan Gunung). Pendakian Tektok memang tidak memakan waktu banyak untuk mendaki juga haanya membawa peralatan sederhana dan perbekalan sederhana. Tek tok dan Trail run jelas sangat berbeda, Tektok memang tidak membutuhkan waktu yang lama dan hanya membawa peralatan sederhana dengan makanan ringan secukupnya tanpa melupakan keselamatan, sedangkan Trail Run biasanya kegiatan berlari didaerah pegunungan dengan jalan yang menanjak dan diberikan waktu untuk mencapai finis. Trail run juga tidak perlu membawa peralatan seperti hal nya mendaki gunung biasa, kegiatan ini juga biasanya hanya membawa makanan ringan dan m...

TONGGERET !! SERANGGA BERNYANYI.

Tonggeret atau biasa disebut vampir bernyanyi ini termasuk jenis serangga yang hidup di hutan atau tempat yang memiliki banyak pohon dan berudara sejuk. Serangga ini termasuk dalam kemuarga Cicadae, serangga satu ini disebut juga sebagai Garengpung dalam bahasa Jawa. Bahkan selain Tonggeret dan Garengpung serangga satu ini disebut juga dengan Vampir bernyanyi. Karna dibagian mulutnya terdapat seperti jarum untuk menghisap sari untuk menjadi makanannya, sama seperti nyamuk. Tonggeret juga Biasanya  bernyanyi di pagi menjelang siang. Sambil hinggap di batang pohon yang besar, ia bersuara keras dengan menggesekkan kedua sayapnya.  Serangga ini memiliki bentuk tubuh seperti lalat raksasa namun dia memiliki sayap yang panjang ukuran tubuhnya pun bisa memiliki besar seperti jempol orang dewasa. Tonggeret merupakan serangga yang siklus hidupnya dianggap tidak sempurna. Terdapat empat fase metamorfosis tonggeret, yaitu fase larva atau telur, nimfa, muda dan tonggeret ...

MENGENAL CAGAR ALAM, TAMAN NASIONAL, SUAKA MARGASATWA DAN TAMAN WISATA ALAM

Sudah banyak di ketahui bahwa Indonesia adalah surga bagi flora dan Fauna, banyak ekosistem yang terdapat di dalam hutan di Indonesia. Banya sekaili jenis-jenis flora dan fauna yang dimiliki dari yang masih tumbuh liar hingga flora dan fauna yang hampir punah. Perlindungan terhadap makhluk hidup yang ada di bumi ini merupakan tindakan yang harus diupayakan agar nantinya tidak membuat makhluk hidup tersebut bisa terlukai sehingga tetap bisa bertahan untuk hidup. Ada beberapa kawasan yang terbagi seperti Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Nasional, dan Taman Wiata Alam untuk menjaga ekosistem yang ada di Indonesia. Setiap kawasan memilik fungsi dan perbedaan nya masing masing. 1. CAGAR ALAM Cagara Alam adalah kawan yang memiliki kekhasan akan tumbuhan dan ekosistem tertentu yang harus dilindungi atau dilestarikan dan perkembangannya berlangsung secara alami sesuai dengan kondisi aslinya, flora dan fauna yang terdapat di dalamnya dapat digunakan untuk keperluan di masa sekarang...