Skip to main content

MT. RAUNG : TREK EKSTRIM ANTI MAINSTREAM



Mulai darimana yak?😅
Oiya gaesss abaikan judul yang gak jelas itu ya,itu cuman trik biar menarik 😂😝
Sebelumnya mari kita ulas lagi sedikit mengenai gunung dengan julukan jalur terekstrim di Pulau Jawa *ahhiiiwww 😅
Gunung Raung, salahsatu gunung yang mempunyai kaldera terbesar di Indonesia. Beberapa orang menyebutnya sebagai miniatur Gunung Cartenz (Jaya Wijaya) Gunung yang spesial inipun dikalangan para pendaki sudah pasti sangat familiar bukan?
Gunung ini bermedan pendakian yang istimewa karna memiliki trek yang ekstrim dan tergolong sulit. Gunung Raung memang tidak sama seperti gunung lain pada umumnya. Untuk mencapai Gunung ini membutuhkan beberapa skill tersendiri, seperti :
1. Teknik panjat tebing
2. Menejemen air
3. Tali Temali
Sangat cocok untuk para penantang adrenalin. Selain itu apabila perjalanan tersebut adalah pendakian pertama kalinya maka di anjurkan memakai jasa guide. Sudah sepantasnya eksplor gunung ini akan lebih safety jika didampingin dengan orang yang mengenali medan, situasi dan kondisi.

Lanjut kecerita ya 😂

Berawal dari wacana dengan temen trip dari Jakarta bernama Dika.  Pertama kali saya mengenalnya bermula dari acara Open Trip di awal tahun 2017. Selang beberapa bulan setelah Trip itu dia menghubungi saya via Chat. Mengajak saya melakukan pendakian ke Gunung Raung dan seketika kepala saya mumet, merem melek sampai mata merah, gigi kuning, bibir pecah pecah, kaya lagi kesambet ahahahe. Eh tapi engga deng cuman kepikiran doang, soalnya dari dulu memang Gunung Raung sudah menjadi target untuk di singgahi. Jadi kaya baru aja hasrat saya terkubur tapi tiba tiba kembali digali lagi wkwkwk.
Dan setelah beberapa menit mikir, saya semlat tolak ajakannya karna memang kondisi keuangan kurang mendukung. Tapi engga lama dia bales lagi
"udah lu jan pikirin transport+rokok,biar gua yang tanggung"
Aakkhh bingung lagi kegoda lagi.. 😥😥😥
Akhirnya saya coba nyari info guidenya, akhirnya dapet di ig trus langsung teror ...setelah saya chat dan tanya harga sewa alat + guidenya doang dia minta 1,800k !!!




1.800.000 untuk 4d3n/per trip. Ya kalo cuman berdua emang masuknya privat trip. Dan akhirnya saya bilang ke si dika  "fix gak bisa" wkwkwkwk akhirnya 2017 Raung gagal dan mengubur kembali hasrat untuk kesana.
- Singkat Cerita -
2017 pun berakhir..
Selamat datang 2018..januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober..
Awal oktober berhubung ekonomi sudah mulai mendukung wkwk akhirnya nyari opentrip kesana dan ada buat tgl 15 okt, mepo bc bu soeto dengan biaya 700k
Include :
- ojeg kalibaru - bc 1X
- ojeg bc - pondok paksunarya PP
- makan di bc 2X
- makan selama pendakian
- guide, alatpanjat, tendaporter, air 20L (buat masak)
Lalu saya kontek dika dan dia mau, trus saya langsung pesen tiket kereta hari itu juga buat berangkat kita ber 2 dengan tujuan jakarta-surabaya, surabaya-kalibaru.. Dan kita tinggal nunggu hari H Seminggu sebelum hari H, ceritanya HIPO ada acara kopdar dibekasi dan saya dateng meskipun yang dateng gak serame dan seantusias kaya di grup wa yg biasa kita ontrog wkwkk tapi gapapa lah mungkin yang gak dateng lagi ikhtiar mencoba melepas gelar jomblonya awkwkwkk.
ini sebagian sosok sosok yang hadir wkwkwkk



Lanjut ke cerita ya...

Setelah sampai di hari-H dan packing bareng dirumah dika saya sengaja bawa tenda sendiri yang kap 2-3 orang biar gk bingung entar dan bakal nyaman juga wkwkwk.. Ternyata stok rokok masih berlaku, Dia yang beli 1slop buat berdua asyeeek.




Kita berangkat dari stasiun ps.senen sampai kalibaru kurang lebih 21jam total lama perjalanan dikereta doang. Sesampainya dikalibaru bertemu dengan 5orang peserta opentrip tsb dan kita jadi ber 7, saat keluar stasiun kami pun disambut oleh kang ojeg yng siap mengantar ke bc, ongkos ojeg dari kalibaru ke bc bu soeto sekitar 35ribu dengan waktu perjalanan ±30menitan, diperjalanan kita melewati kebun tebu dan coklat. Sesampainya di bc kita di sambut hangat oleh bu soeto beserta beberapa keluarganya, dan itu pengalaman pertama saya bertemu dengan orang bc seramah bu soeto,asli... baru nyampe udah diseduhin kopi, di tanyain "udah makan belum?" aah pokonamah terbaiks...lalu seketika jadi inget emak di rumah wkwkwk Selesai mandi makan ngopi dan waktu masih siang, kitapun coba main ke curug/air terjun yang deket dari bc, namanya air terjun Tirto Kemanten. Kita jalan kaki ±40menitan dan...wiihh curugnya bagus airnya jernih lagi 😆





(abaikan penampakan difotonya 😂)

Setelah hari mulai sore akhirnya kita balik lagi bc dan sehabis maghrib guide + poter pun datang  ke bc, kita saling berkenalan, ngopi ngopi sambil ngejelasin ittenerary. Memberikan sedikit gambaran jalurnya dan waktu pendakian kita berubah dari rencana awal 4hari 3malem, jadi 3hari 2malem alasannya biar perbekalan air kita gak bawa banyak dan kebetulan pas lagi musim kemarau, karna di jalur pendakian tidak ada sumber mata air.
setelah obrolan itu selesai saya cek kembali segala perlengkapan dan kebutuhan biar paginya jongjons..

Yang saya bawa waktu itu :
Tali webbing, Carabiner, figur8, helm,baju ganti 2 + celana1, jaket,   sleepingbag , jas hujan, flysheet, cemila, tenda  kap2-3 ,nesting+kompor dan air 6Liter.. dan setelah semuanya siap mari kita tidur 🙌

 - Hari Pertama
Pagi bangun sholat subuh kita ngopi ngudud sarapan ngopi lagi dan ngudud wkwk. Target hari pertama kita langsung camp7 yang katanya bisa ditempuh selama 8jam waktu normal. (hmm iya waktu buat porter😝) Jam 8.00 kita berangkat dari bc ke pondok pak sunarya menggunakan ojek. Sambil berangkat menuju pondok pak sunarya tak lupa kita mengurus surat perizinan dulu di sekertariat pendakian dan tak lupa petugas ngasih tau segala peraturannya. Sedikit mengingatkan lagi ya 🙏 melakukan perizinan sesuai kententuan yang berlaku itu ibarat mengurus asuransi jiwa, suka heran gitu kenapa hal sedemikian pentingnya masih ada segilintir orang yang mengabaikannya? padahal diri sendiri yang paling di rugikan.



Setelah perizinan selesai kita melanjutkan perjalan menuju pondok pak sunarya. sampalah kita, lalu semua sudah kumpul kita do'a bersama biar semuanya berjalan lancar.. Lalu pendakian pun dimulai...
Trek awal tidak begitu terjal, kanan dan kiri merupakan kebun kopi warga. Jalanan landai terus hingga sampai di Pos 1, Dari Pak Sunarya ke Pos 1 dibutuhkan waktu sekitar 1 jam. Dari Pos1 menuju Camp2 jalanan mulai menanjak lumayan terjal dan mulai masuk hutan rapat




Untuk sampai di Camp 2 dibutuhkan waktu kurang lebih 1 jam.
Lalu Camp 2 – 3 ditempuh dalam waktu 1 jam. Jalur pendakian tidak begitu nanjak sehingga tidak terlalu melelahkan.
Camp 3 – 4 ditempuh dalam waktu sekitar 2jam. Di camp 4 ini cukup lapang, bisa digunakan untuk mendirikan 5-6 tenda, kitapun istirahat lumayan lama di camp 4 untuk makan dan ngopi dulu...
setelah dirasa cukup kita melanjutkan perjalanan menuju camp 5
Camp 4 – 5 jaraknya tidak terlalu jauh, butuh waktu sekitar 40 menitan. Jalurnya berupa tanjakan tanpa henti dan hutan yang semakin lebat. Camp 5 ini tempatnya tidak terlalu luas.
Camp 5 – 6 juga merupakan pendakian yang pendek. Hanya butuh waktu sekitar 30 menit saja, jalur yang dilalui lumayan ekstrim karena kanan dan kiri adalah jurang yang dalam..
Camp 6 – 7 merupakan perjalanan yang sangat menguras tenaga, selain karena medan yang menanjak dan beban bawaan yng lumayan berat juga beberapa kali harus naik berpegangan pada tali tambang yang sudah diikatkan di pohon-pohon tentu stamina juga sudah mulai menurun. Akhirnya sampai di Camp 7 sekitar pukul 17:00
Suasana saat itu sepi dan hanya ada 2 tenda rombongan dari malaysia, karna memang bukan weekend.
Camp 7 ini adalah tempat terbuka yang kanan kirinya jurang, namun sangat luas hingga bisa menampung sekitar 30an tenda. Di camp 7 ini juga ada WC yang ditutupi dengan seng.  Ada pondokan yang dinamai Pondok Rasta.
Sebelum semakin sore saya dan dika langsung pasang tenda setelah itu nyalain kompor untuk masak air bikin kopi sambil menikmati suasana sore ahhiwww 😆



Malamnya kita makan, udah di masakin dan di siapin oleh mas guide + mas porternya. Sekitar jam 9malam kita pun berbegas tidur  karena harus bangun jam 02.30 dini hari untuk persiapan menuju puncak.
Alat-alat climbing seperti Carabiner, Figur8, Webbing, helm dll juga sudah disiapkan sebelum tidur..

-Hari Kedua -

Jam setengah 3 kita bangun tak lupa sarapan dan pukul 3 pagi kami memulai perjalanan menuju Puncak Raung. Sekitar 1,5 jam berjalan kami sampai di Camp 8. Lokasi camp 8 ini sangat miring dan hanya muat 1 tenda. (tidak direkomendasikan untuk camp disitu)
Camp 8 – 9 ditempuh dalam waktu 1,5jam dan trek yang dilalui terus menanjak tanpa ampun... Sampai di camp 9 kami istirahat dan mulai memasang perlengkapan Climbing di badan.




Setelah semua siap, Sekitar 10 menit berjalan dari Camp 9 melewati batas vegetasi kami sampai di Puncak Bendera dan seketika saya terdiam melihat medan yang akan dilalui lalu melirik ke yang lain sambil bilang "Mantaaapp Rauuung"  😬
Yaah udah liat langsung medannya pun hati udah seneng banget, penantian panjang akhirnya bisa merasakan juga 😆






Setelah melewati puncak bendera jalur pendakian menjadi sangat ekstrim, dari puncak bendera turun kemudian melipir dengan jurang di kanan kita. Setelah itu menyebrang menggunakan tali di Ekstrim 1 dan 2. karena saat itu jalur puncak 17 longsor dan tidak bisa dilewati kita langsung ke puncak sejati,
Kami melipir disamping puncak 17, harus sangat berhati-hati karena jalur yang tersedia hanya sekitar 20cm an…
Kami melewati jalur dengan sebutan Jembatan Sirotol Mustakim.. jalur sempit berbibir jurang kanan dan kiri sedalam puluhan meter. Kemudian ada Ekstrim 3 yang merupakan jalur menuruni tebing, harus menggunakan tali untuk rapelling turun disini.. Setelah itu turun kearah kanan hingga sampai di bawah Puncak Tusuk Gigi. Jalur berganti dengan susunan bebatuan besar hingga Puncak Tusuk Gigi. 










Disini kita Harus berhati-hati pada pijakan karena batu rawan lepas dari cengkraman tanah yang sudah terkikis secara alami oleh angin dan air hujan, pasang mata dan telinga baik baik dan harus fokus agar bila ada batu yang jatuh dari atas karna salah pijakan kita bisa menghindar. Yang berada diatas pun pasti memberi peringatan jika ada batu yang jatuh.


Tak ada jalur jelas untuk menuju puncak tusuk gigi, hanya patokan beberapa bendera kecil di beberapa titik, kami mengambil jalur kanan mengikuti bendera tersebut hingga masuk ke celah batu seperti goa, kami langsung berjalan ke puncak sejati dan akhirnya sampai..... Dan Sepi karena cuma ada rombongan kita.




Kita sampai puncak sejati sekitar jam 10 pagi. Sementara yang lain sibuk foto foto, saya sibuk buka bungkus roti tawar dan susu yang dibawa porter buat cemilan kita 😆 ya da laparmah gabisa di boongan 😂 Sebelum ke puncak tusuk gigi dan turun kita foto bareng  dulu biar ada kenangkenangan.. 😅



Lalu kita kembali turun dan mampir ke puncak tusuk gigi


Seusai berfoto ria kita langsung bergegas untuk turun dan kembali ke camp 7 matahari pun semakin panas, badan udah cape, harus turun kembali melewati bebatuan yang tadi kita lewati

~ aahhh hoream )):

Saya sendiri lebih ngeri turun dari pada naik, bahkan beberapa kali batu seukuran kepalan tangan bahkan ada yng seukuran kepala jatuh dari atas persis dibelakang saya, tapi alhamdulillah gada yang kena kebadan saya, karna jarak kita agak berjauhan dan bergantian nunggu turun di beberapa titik yang memang rawan.
Setelah turun melewati beberapa jalur ekstrim tadi akhirnya sampai juga di batas vegetasi sekitar jam 13:00 kita ngopi dulu di camp 9.
Jam 14:00 kita lanjutkan perjalanan turun, sampai di camp7 sekitar jam 16:00 kita langsung bersih2 ganti baju dan masak. Malamnya kita ngopi2..ngopi wae.. ngopi lagi..ngopi terus! 😆 sambil cecurhatan perjalanan tadi sembari menikmati malam terakhir yang aduhayy 😋

-Hari Ketiga-

Paginya kita sarapan, ngopi, packing dan jam9 kita turun ke bc...




Sampai di bc sekitar jam16:30  jalan cepat, karna emng pengen cepet nyampe bc trus mandi. Sehabis mandi, ada soto ayam buatan bu soeto yang sudah siapkan dan di hidangkan ditengah rumah, kita pun gak banyak basabasi langsung kita eksekusi 😆
Malam terakhir di bc kita begadang sampe subuh sambil berbagi cerita dan saling tuker foto 😅
Sekitar jam 6 pagi sambil nunggu jemputan kita pamitan ke bu soeto salam2an sedih2an walau baru 2hari ketemu tapi beliau sangat sangat ramah dan baik seperti ke anak sendiri 🙈

Jemputan pun datang dan kita berangkat menuju st.kalibaru, disana kita mencar ada yng ke Jogja, Surabaya, Sidoarjo.
Karna udah pengen cepet nyampe rumah  dari kalibaru saya dan dika naik kereta jurusan lempuyangan jam 9 pagi, dari lempuyangan naik ojek ke st.tugu dari st.tugu sambung ke st.ps senen dan sampai ps.senen sekitar jam 6 pagi..
Alhamdulillah bagi saya tripnya sangat berkesan, lancar tanpa ada kendala, kondisi lagi sepi, cuaca cerah...pokonamah ahhiiww 😆😅

Sedikit poin tambah untuk yang berniat ke Raung 🙏 :

1.   Di wajibkan menggunakan jasa guide, jika berniat ikut opentrip, pilih penyedia jasa trip yang memang sudah biasa atau sering mengantarkan tamu ke sana.

2.  Pilih waktu saat lagi cuaca cerah. Jika tidak, medan yang dilalui akan sangat berat karena trek tanah dan tanjakan terjal dari camp 4 sampai camp 9. Trek akan menjadi sangat licin ketika musim hujan. Selain itu, biasanya kabut selalu ada jika saat melewati medan ekstrim dari puncak bendera sampai puncak sejati. Hal itu pasti akan sangat mengganggu, selain jarak pandang yang berkurang, suhu dingin juga akan sangat terasa, efek kedinginan juga kadang membuat konsentrasi kita buyar.
3.  Udah sih itu aja dari saya 🙈😅

-         NB     -

Jangan tinggalkan apapun di gunung, bawa turun kembali nyawa dan sampahmu 🙏
Cintai ususmu.. minum yakult tiap hari 😬



Narasumber : Edwin Sundanese
Hak Terbit    : Himpunan Pendaki Jomblo Indonesia
Editor          : Octavioni Syifa Jasmine

Comments

Popular posts from this blog

TONGGERET !! SERANGGA BERNYANYI.

Tonggeret atau biasa disebut vampir bernyanyi ini termasuk jenis serangga yang hidup di hutan atau tempat yang memiliki banyak pohon dan berudara sejuk. Serangga ini termasuk dalam kemuarga Cicadae, serangga satu ini disebut juga sebagai Garengpung dalam bahasa Jawa. Bahkan selain Tonggeret dan Garengpung serangga satu ini disebut juga dengan Vampir bernyanyi. Karna dibagian mulutnya terdapat seperti jarum untuk menghisap sari untuk menjadi makanannya, sama seperti nyamuk. Tonggeret juga Biasanya  bernyanyi di pagi menjelang siang. Sambil hinggap di batang pohon yang besar, ia bersuara keras dengan menggesekkan kedua sayapnya.  Serangga ini memiliki bentuk tubuh seperti lalat raksasa namun dia memiliki sayap yang panjang ukuran tubuhnya pun bisa memiliki besar seperti jempol orang dewasa. Tonggeret merupakan serangga yang siklus hidupnya dianggap tidak sempurna. Terdapat empat fase metamorfosis tonggeret, yaitu fase larva atau telur, nimfa, muda dan tonggeret dewasa. M

DAUN GATAL : Si Hijau dengan berjuta manfaat

Bagi kalian yang gemar berkegiatan dialam bebas atau hutan, pasti tidak asing dengan daun yang satu ini. Daun gatal ini berasal dati timur Indonesia, tepatnya Papua dan Maluku. Daun yang bernama latin Laportea Decumana ini termasuk kedalam keluarga tanaman perdu (Urticaceaey). Tanaman ini hidup didaerah hutan basah dan tempat lainnya. Ciri-ciri dau gatal ini terdapat bulu-bulu halus dipermukaan daunnya. Mmanfaat dari daun gatal tersebut adalah dapat menyembuhkan pegal-pegal, namun selain dapat menyembuhkan pegal-pegal daun ini juga menyimoan manfaat lain untuk berbagai macam penyakit.  Nama lain dari daun gatal: Daun gatal, jelatong, salat, gofe, nik, nonde, nunt, nakau, dll. Daun gatal ini mengandung onoridin, flavonid, histidine, alkaloid, asam formiat, tryptoohan dan authraguinones. Daun gatal ini mempunyai banyak manfaat contohnya untuk mengobati; - Daun muda yang terdap pada tanaman daun gatal yang segar dapat dimakan dengan ubi jalar atau talas untuk mengobati sak

3 PENYAKIT YANG HARUS DIWASPADAI KETIKA MENDAKI !!!

Ketika kita melakukan kegiatan pendakian, kita diwajibkan untuk siap secara mental dan fisik. Karena jika kita tidak siap secara fisik dan mental akan lebih mudah terserang 3 penyakit ini saat melakukan pendakian. Berikut 3 tahapan dan cara penanggulangan 3 penyakit yang sering menyerang pendaki gunung. 1. HIPOTERMIA HIPOTERMIA adalah penurunan suhu tubuh dibawah normal. Penyebab HIPOTERMIA diatas gunung antara lain. • Pakaian basah • Luka yang terbuka lebar dan terpapar suhu dingin • Hipotermia akaan terjadi bila kita beeada didaerah yang bersuhu dingin. • Hipotermia sangat mudah terjadi jika seseorangterkena angin dingin, kelelahan, tubuh basah, kelaparan dan kekurangan oksigen diatas gunung. Gejala HIPOTERMIA biasanya seperi berikut • Suhu tubuh menurun drastis, bila diraba seluruh tubuh korban terasa dingin. • Frekuensi nadi, kuat atau melemah. Denyut nadi dan pernapasan tidak normal. • Penurunan kesadaran terhadap korban. Mengantuk, linglung dan mengigau.