Id Instagram : @suban_ben
.
.
.
.
.
Asemm.. Niat siang itu ambil ijazah sekolah. Tak sengaja lihat trekking di depan kamar. Hanya ku lalui saja. Sampai di depan ruang TU, pintu tertutup. Ku dengar kabar ijazah tak bisa diambil hari ini, karna urusan persiapan sekolah menyambut hari nasional. Saat itu tepat tgl 16 agustus, esok hari kemerdekaan. Ku tanya kawan yang kebetulan lewat, "mana anak2 yang lain?". "Kemarin baru berangkat muncak ciremai". Jawabnya singkat. Segera cepat ku ambil trekking di depan kamar. Masukkan senter, mie instan, susu, kopi, roti, jaket dan sebotol air mineral ke dalam daypack. Cepat ku susul mereka via linggarjati. Sampai di pos pendakian, ku tanya kang ncep yang kebetulan tugas jaga pos pendaftaran jalur linggarjati. "Kang, ank2 sudah berangkat?". "Ntos, kamari". Jawab kang ncep sembari mengisi data. "Haturnuhun kang, abdi tipayun". Ucap ku segera. Jam di tangan ku lihat menunjukkan pukul 13.30 siang. Langkah ku ayun. Panas siang mengundang lapar. Keringat kuyup di badan menggantikan air hujan. Sampai di pos 5 pangalap, ku temui beberapa pendaki. Ku pinjam golok, lalu ku cari tumbuhan daun gatal menyusuri hutan. Tak lama kembali, beberapa tangkai daun gatal ku ikat di belakang daypack. Golok ku kembalikan ke pemiliknya. Segera kembali ku susuri jalur pendakian. Menuju pos tanjakan seruni tak seberapa jauh. Langkah ku percepat. Sedikit lari kecil ku paksakan dijalur yang lumayan landai. Sampai di pos tanjakan seruni daun gatal ku ambil dari belakang daypack. Celana ku gulung ke atas. Lalu ku usapkan ke seluruh sisi kedua kaki. Terutama bagian betis dan paha. Tujuannya untuk mengusir rasa pegal-pegal pada otot yang banyak melakukan kerja. Beberapa sisanya ku usap ke bagian punggung dan pinggang. Bhrrrrrrr... Seketika gatal menyambar keseluruh bagian punggung dan kaki. Tujuannya mengganti pabila ada respon lelah menjadi rasa gatal. Cara ampuh untuk pulihkan pegal. Getah pada batangnya sendiri untuk penawarnya pabila gatal tak kunjung reda. Caranya dengan menumbuk batang tumbuhan daun gatal di batu, setelah hancur usapkan pada bagian yang gatal. Cara itu banyak digunakan di beberapa daerah di Nusa tenggara timur sebagai pekerja ladang. Tak lama kembali jalur ku susuri. Rasa pegal sudah lumayan terobati. Sampai beberapa meter sebelum pos sangga buana II, ku hentikan langkah. Jarak beberapa meter, ku perhatikan 18 teman ku mendirikan tenda. Ku putar balik beberapa langkah turun meninggalkan keramaian di pos. Lalu duduk di bekas pohon tumbang mengatur napas. Ku lihat jam ditangan pukul 17.00 sore. Jiangkrikk... tak sadar cuma ku tempuh 3 jam 30 menit dari pos pendakian linggarjati sampai ke pos sangga buana II. Mungkin berkat daun gatal yg ku usapkan pada tubuh ditambah beban dipunggung yang tak terlalu berat. Cepat tumbukan batang daun gatal yang ku simpan dalam daypack ku keluarkan. Lalu usap pada bagian yang terasa masih gatal. Botol minum ku keluarkan, ku teguk pelan tuk hilangkan kering di kerongkongan. Daun pisang kepok muda yg ku ambil dari pos 1 cibunar ku lilitkan di bagian perut. Tujuannya untuk menyerap panas pada perut. Ku lakukan beberapa gerakan pendinginan. Sembari meregangkan otot-otot yang tegang, cepat ku tuju pos di depan yang tak beberapa jauh. Sampai di pos ku hiraukan teman2 seperti tak kenal. Tenaga habis terkuras. Lemas masih mengurung badan ku. Segera bogem se-sesar tangan Sylvester Stallone mendarat di perut. Di susul hantaman tangan-tangan lain dari belakang tak bisa ku hindarkan. Tak kuat menahan, badan ku jatuhkan ke semak2. "Asuu,, Katanya ga mua nyusul".. Asemmmm... Badan masih lemas malah di pukuli oleh teman2.. Rencana buat kejutan gagal total. Hasilnya malah dihajar. Asemm..
.
.
.
.
.
Asemm.. Niat siang itu ambil ijazah sekolah. Tak sengaja lihat trekking di depan kamar. Hanya ku lalui saja. Sampai di depan ruang TU, pintu tertutup. Ku dengar kabar ijazah tak bisa diambil hari ini, karna urusan persiapan sekolah menyambut hari nasional. Saat itu tepat tgl 16 agustus, esok hari kemerdekaan. Ku tanya kawan yang kebetulan lewat, "mana anak2 yang lain?". "Kemarin baru berangkat muncak ciremai". Jawabnya singkat. Segera cepat ku ambil trekking di depan kamar. Masukkan senter, mie instan, susu, kopi, roti, jaket dan sebotol air mineral ke dalam daypack. Cepat ku susul mereka via linggarjati. Sampai di pos pendakian, ku tanya kang ncep yang kebetulan tugas jaga pos pendaftaran jalur linggarjati. "Kang, ank2 sudah berangkat?". "Ntos, kamari". Jawab kang ncep sembari mengisi data. "Haturnuhun kang, abdi tipayun". Ucap ku segera. Jam di tangan ku lihat menunjukkan pukul 13.30 siang. Langkah ku ayun. Panas siang mengundang lapar. Keringat kuyup di badan menggantikan air hujan. Sampai di pos 5 pangalap, ku temui beberapa pendaki. Ku pinjam golok, lalu ku cari tumbuhan daun gatal menyusuri hutan. Tak lama kembali, beberapa tangkai daun gatal ku ikat di belakang daypack. Golok ku kembalikan ke pemiliknya. Segera kembali ku susuri jalur pendakian. Menuju pos tanjakan seruni tak seberapa jauh. Langkah ku percepat. Sedikit lari kecil ku paksakan dijalur yang lumayan landai. Sampai di pos tanjakan seruni daun gatal ku ambil dari belakang daypack. Celana ku gulung ke atas. Lalu ku usapkan ke seluruh sisi kedua kaki. Terutama bagian betis dan paha. Tujuannya untuk mengusir rasa pegal-pegal pada otot yang banyak melakukan kerja. Beberapa sisanya ku usap ke bagian punggung dan pinggang. Bhrrrrrrr... Seketika gatal menyambar keseluruh bagian punggung dan kaki. Tujuannya mengganti pabila ada respon lelah menjadi rasa gatal. Cara ampuh untuk pulihkan pegal. Getah pada batangnya sendiri untuk penawarnya pabila gatal tak kunjung reda. Caranya dengan menumbuk batang tumbuhan daun gatal di batu, setelah hancur usapkan pada bagian yang gatal. Cara itu banyak digunakan di beberapa daerah di Nusa tenggara timur sebagai pekerja ladang. Tak lama kembali jalur ku susuri. Rasa pegal sudah lumayan terobati. Sampai beberapa meter sebelum pos sangga buana II, ku hentikan langkah. Jarak beberapa meter, ku perhatikan 18 teman ku mendirikan tenda. Ku putar balik beberapa langkah turun meninggalkan keramaian di pos. Lalu duduk di bekas pohon tumbang mengatur napas. Ku lihat jam ditangan pukul 17.00 sore. Jiangkrikk... tak sadar cuma ku tempuh 3 jam 30 menit dari pos pendakian linggarjati sampai ke pos sangga buana II. Mungkin berkat daun gatal yg ku usapkan pada tubuh ditambah beban dipunggung yang tak terlalu berat. Cepat tumbukan batang daun gatal yang ku simpan dalam daypack ku keluarkan. Lalu usap pada bagian yang terasa masih gatal. Botol minum ku keluarkan, ku teguk pelan tuk hilangkan kering di kerongkongan. Daun pisang kepok muda yg ku ambil dari pos 1 cibunar ku lilitkan di bagian perut. Tujuannya untuk menyerap panas pada perut. Ku lakukan beberapa gerakan pendinginan. Sembari meregangkan otot-otot yang tegang, cepat ku tuju pos di depan yang tak beberapa jauh. Sampai di pos ku hiraukan teman2 seperti tak kenal. Tenaga habis terkuras. Lemas masih mengurung badan ku. Segera bogem se-sesar tangan Sylvester Stallone mendarat di perut. Di susul hantaman tangan-tangan lain dari belakang tak bisa ku hindarkan. Tak kuat menahan, badan ku jatuhkan ke semak2. "Asuu,, Katanya ga mua nyusul".. Asemmmm... Badan masih lemas malah di pukuli oleh teman2.. Rencana buat kejutan gagal total. Hasilnya malah dihajar. Asemm..
Comments
Post a Comment